Maret 14, 2025

Imigrasitual – Menyongsong Era Globalisasi dengan Kebijakan yang Tepa

Imigrasi adalah salah satu isu yang terus menjadi perhatian utama bagi banyak negara di dunia

Kini Dampak Era Globalisasi
2025-03-04 | admin9

Globalisasi: Pengertian, Karakteristik, Contoh, beserta Dampak Positif dan Negatifnya

Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari berbagai negara di seluruh dunia. Meskipun fenomena ini sudah berlangsung selama beberapa dekade, dampaknya semakin terasa dalam kehidupan modern, terutama seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi, dan transportasi. Globalisasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa dampak globalisasi yang paling terasa saat ini.

1. Peningkatan Konektivitas dan Akses Informasi

Salah satu dampak terbesar dari globalisasi adalah peningkatan konektivitas antar negara. Melalui internet dan teknologi komunikasi, informasi dapat diakses hampir tanpa batasan. Hal ini memungkinkan orang di seluruh dunia untuk terhubung satu sama lain secara lebih cepat dan mudah.

Media sosial, platform berbagi informasi, dan komunikasi berbasis aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, atau Instagram memungkinkan kita rajaolympus login untuk berinteraksi secara real-time dengan orang di belahan dunia lain. Dampak positifnya adalah terciptanya pertukaran budaya, pembelajaran, serta peningkatan kerja sama internasional dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga pendidikan.

Namun, di sisi lain, fenomena ini juga memunculkan tantangan baru terkait dengan penyebaran berita palsu (hoax) dan pengaruh budaya asing yang bisa mempengaruhi nilai-nilai lokal.

2. Peningkatan Perdagangan dan Ekonomi Global

Globalisasi memfasilitasi perdagangan internasional yang lebih bebas, berkat pengurangan hambatan perdagangan dan tarif. Negara-negara kini dapat mengimpor dan mengekspor barang dan jasa dengan lebih mudah, membuka pasar global bagi produk-produk lokal. Perusahaan multinasional seperti Amazon, Apple, dan Tesla dapat beroperasi di hampir setiap negara, membawa dampak positif berupa peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Namun, globalisasi juga menyebabkan ketergantungan antar negara yang tinggi. Krisis ekonomi di satu negara dapat dengan cepat menyebar ke negara lain, seperti yang terjadi pada Krisis Keuangan Global 2008. Selain itu, negara-negara berkembang mungkin mengalami kesulitan bersaing dengan negara maju, karena lebih terbatasnya akses terhadap teknologi dan modal.

3. Pengaruh terhadap Tenaga Kerja dan Pekerjaan

Globalisasi telah mengubah pasar tenaga kerja secara signifikan. Banyak perusahaan kini mengoutsourcing pekerjaan mereka ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah, seperti India dan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengurangi biaya produksi, namun juga menyebabkan hilangnya pekerjaan di negara-negara maju.

Bagi pekerja di negara berkembang, globalisasi bisa menjadi peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperbaiki taraf hidup. Namun, ketimpangan dalam distribusi manfaat globalisasi juga menciptakan ketegangan sosial, terutama di kalangan pekerja dengan keterampilan rendah yang merasa terpinggirkan.

4. Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim

Globalisasi, terutama dalam bidang perdagangan dan industri, juga berkontribusi pada degradasi lingkungan. Peningkatan produksi dan konsumsi barang secara masif mengarah pada eksploitasi sumber daya alam yang lebih besar, yang pada gilirannya memperburuk masalah perubahan iklim. Emisi karbon dari transportasi global, industrialisasi, dan deforestasi adalah beberapa contoh dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan.

Baca Juga : Dukung Industri Dalam Negeri, Ini Upaya Bea Cukai Hadapi Tantangan Globalisasi

Sebagai respons terhadap masalah ini, ada upaya global untuk menciptakan kesadaran dan mengembangkan kebijakan ramah lingkungan. Perjanjian internasional seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi krisis lingkungan yang semakin mendesak.

5. Krisis Budaya dan Identitas Lokal

Globalisasi dapat membawa pengaruh budaya yang kuat. Produk dan gaya hidup dari budaya Barat, seperti mode, musik, film, dan makanan cepat saji, kini bisa ditemukan di hampir seluruh dunia. Pengaruh budaya global ini sering kali mempengaruhi budaya lokal, terutama di negara-negara berkembang.

Beberapa orang merasa bahwa globalisasi menyebabkan hilangnya identitas budaya mereka, karena semakin banyak generasi muda yang cenderung mengikuti tren global. Di sisi lain, globalisasi juga membuka kesempatan bagi budaya lokal untuk lebih dikenal di dunia internasional. Banyak seniman, musisi, dan pengusaha yang kini dapat memperkenalkan karya mereka ke pasar global.

6. Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi

Globalisasi dapat memperburuk ketimpangan antara yang kaya dan miskin. Sementara beberapa individu dan negara menikmati manfaat ekonomi dari globalisasi, banyak yang tertinggal dalam persaingan ini. Negara-negara berkembang mungkin tidak memiliki infrastruktur yang cukup untuk memanfaatkan potensi globalisasi, sementara negara maju semakin menguasai pasar global.

Dalam konteks sosial, globalisasi juga menambah perbedaan kelas, karena hanya sebagian orang yang bisa mengakses teknologi canggih dan pendidikan berkualitas. Kesenjangan ini sering kali menyebabkan ketidakpuasan sosial dan ketegangan politik di banyak negara.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Dukung Globalisasi 2025
2025-02-26 | admin9

Dukung Industri Dalam Negeri, Ini Upaya Bea Cukai Hadapi Tantangan Globalisasi

Bea Cukai terus berupaya mendorong sektor industri dalam menghadapi tantangan globalisasi. Lewat kegiatan bertajuk “Customs Visit Customer (CVC)”, Bea Cukai memberikan pendampingan, pelayanan, dan pengawasan terhadap pengguna jasa (kepabeanan dan cukai) untuk meningkatkan energi saing industri supaya memperluas pasar di luar negeri.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mengungkapkan bahwa CVC merupakan kegiatan kunjungan kerja yang dikerjakan Bea Cukai terhadap pengguna jasa untuk meninjau kondisi perusahaan, memonitoring braxtonatlakenorman.com penerapan fasilitas kepabeanan dan cukai yang diberi, mengidentifikasi potensi hambatan/kendala perusahaan, serta mengasistensi dan mengawasi cara kerja bisnis perusahaan pada kegiatan ekspor dan impor.

“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sipil betul-betul dibutuhkan untuk menghadapi globalisasi. CVC bisa menjadi media untuk mendengarkan usul dari berbagai pihak supaya bisa merumuskan kebijakan yang tepat target dan efektif,” ujar Budi.

Beberapa kegiatan CVC yang sudah dikerjakan antara lain kunjungan kerja Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) ke PT Aman Jaya KCP pada Jumat (31/01), kunjungan kerja Bea Cukai Tarakan ke Sentra Logistik Berikat (PLB) PT Wahana Logistindo Abadi pada Rabu (19/02), dan kunjungan kerja Bea Cukai Yogyakarta ke PT Mega Andalan Kalasan (MAK) pada Rabu (19/02).

Budi mengungkapkan bahwa kegiatan CVC merupakan janji Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance untuk memfasilitasi industri dalam negeri. Ia juga menegaskan bahwa segala pelayanan dan cara kerja tugas pada kegiatan CVC tak dipungut biaya. Diharapkan pihak perusahaan selalu menjaga integritas dengan tak memberikan gratifikasi terhadap petugas Bea Cukai dan segara melapor terhadap unit pengendali gratifikasi (UPG) bila terjadi pelanggaran integritas oleh pegawai.

“Kami ingin via kegiatan CVC bisa menolong pengguna jasa dalam menghadapi berbagai tantangan dan keadaan sulit industri, serta mendorong peningkatan realisasi di sektor kepabeanan dan cukai,” pungkas Budi.

Baca Juga : Beberapa Hal Yang Harus Dipersiapkan Dalam Persyaratan Pembuatan Paspor Terbaru 2025

Silaturahmi ini bertujuan untuk mempererat relasi antara institusi adat dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh selama bulan Ramadhon. Wali Nanggroe memberi tahu apresiasi atas kerja sama yang sudah terjalin antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga kondisi yang kondusif di kawasan Aceh.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, menyambut baik kunjungan ini dan mengungkapkan bahwa kepolisian siap mendorong berbagai program pemerintah daerah serta menentukan keamanan masyarakat selama Ramadhon. “Kami berkomitmen untuk terus menjaga ketertiban, terlebih menjelang bulan suci ini, supaya masyarakat bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk,” ujarnya.

Share: Facebook Twitter Linkedin